MATERI DAN TUGAS CERITA FANTASI SISWA KELAS 7 SMPN 4 MANDAH, KAB. INDRAGIRI HILIR, PROV. RIAU (BAGIAN 3)

 



C. MENELAAH STRUKTUR DAN BAHASA CERITA FANTASI

 

Struktur cerita fantasi terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1.      Orientasi

2.      Komplikasi

3.      Resolusi

 

1.      Orientasi

Bagian ini dicirikan dengan pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.

2.      Komplikasi

Bagian ini berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.

3.      Resolusi

Bagian ini berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.

 

Amati cerita fantasi berikut !

 

BELAJAR DENGAN GAJAH MADA

 

            Minggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan siswa pilihan dari sebuah SMP yang sudah melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menyelesaikan laporannya.

“Tolooong,” tiba-tiba terdengar suara Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi “Aaahh…! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang itu.

             “Dimana kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan kemilau keemasan.

            “Tempat apa ini?” Handi dan Dani bertanya hamper bersamaan.

            Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar.

            “Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” laki-laki tegap itu berujar dengan penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak.

“Sii aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi Memberanikan diri untuk bertanya.

“Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum nusantara bersatu,” jawab laki-laki itu dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan itu.

            “Gaajah Maada …!” suara ketiganya seperti tercekat.

            “ Ya benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa.

            “Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa.

            “Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,” mata laki-laki itu lekat menetap Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi dan Dani.

            “Saya berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari, Ardi menjawab agak terbata-bata.

“Saya belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi menyahut.

“Saya les semua mata pelajaran sehingga selaku mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya.

“Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat dikembalikan ke tempat semula,” laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan.

            “Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas tepat waktu,” Handi memulai mengajukan ide.

            “Saya berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi meluncur deras.

            “Saya mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani bertutur dengan lancer.

            Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuum …! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling berangkulan.

“Benar kata gajah mada tadi …” Handi berucap lirih.

“Iya kita tidak cukup hanya dengan pintar” Ardi berkata hamper tak terdengar.

“Ya kita harus memiliki perilaku yang baik …” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja untuk menghasilkan sebuah karya.

No.

Struktur Cerita fantasi

 

1.

Orientasi

Paragraf 1

2.

Komplikasi

Paragraf 2-18

3.

Resolusi

Paragraf 19-22

           

Nah,tugas kalian adalah menelaah struktur dari cerita fantasi di bawah ini. Selamat mengerjakan !

 

RUANG DIMENSI ALPHA

Karya: Ratna Juwita

 

“Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. Bingung. Tak tau apa yang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu memandang sekeliling. Manusia purba itu menemukanku ketika aku memasuki dimensi alpha. Tanpa kusadari ia mengikutiku. Manusia purba itu akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12 jam.

“Aku harus membawa dia kembali” teriakku.

Erza menghempaskan tubuhnya pada meja control laboratorium dengan kesal. Ardi berteriak lantang “Jangan main-main Don!” Ardi menatapku dengan tajam. “Padahal..,” Erza terceka, “Aku tahu Er kita tinggal punya waktu 8 jam”. Aku terus berusaha meyakinkan sahabat-sahabatku.

“Jika kamu mengembalikan manusia purba melebihi 8 jam, berarti tamat riwayatmu.”Kembali Erza dan Ardi menatapku tajam.

Aku mengotak-atik computer Luminaku dengan cepat. Aku memutuskan untuk tetap mengembalikan manusia purba itu.

“Sistem oke!”

Manusia purba itu harus hidup. Setiap makhluk berhak untuk hidup. Aku yang membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya. Orang tuaku tak pernah mengajarkanku untuk melarikan diri sesulit apapun masalah yang kuhadapi.

Ku klik tombol ‘run’ pada layar monitor Lumina di depanku dan diikuti gelombang biru mirip Aurora memenuhi ruangan. Pagar Asteroid terbuka lebar, memberikan ruang cukup untuk kulewati bersama manusia purba itu. Ruangan penuh asap dengan pohon-pohon yang meranggas. Hampir 8 jam, manusia purba tetap memegang tanganku. Kurang 10 menit aku lepaskan tangan manusia purba. Kujabat erat dan aku lari menuju lorong dimensi alpha. Kurang 10 menit lagi waktu yang tersisa dan aku masih di lorong dimensi alpha. Aku berpikir ini takdir akhir hidupku. Tiba-tiba kudengar teriakan keras dan goncangan hebat. Aku terlempar kembali ke laboratoriumku.

Alarm berbunyi. Gelombang dimensi alpha semakin mengecil.

Badanku lemas seakan rontok semua sendiku. Aku menengadah dan kulihat sahabat-sahabatku mengelilingiku. Semua alat di laboratorium ini pecah berantakan. Tinggal laptop luminaku yang masih menyala.

“Ardi maafkan aku! Maaf telah merusak laboratorium untuk penelitian ini,” kataku mengiba.

“Gak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat,” Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza membawa air minum untukku. Tidak menyangka aku berhasil dikembalikan dan hidup lagi secara biasa. Manusia purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum masehi. Aku dapat melihatnya dengan jelas di layar laptop. Manusia purba itu tersenyum sambil melambaikan tangan ke arahku.

No.

Struktur Cerita fantasi

Ruang Dimensi Alpha

Jawaban

1.

Orientasi

Paragraf ………………….

2.

Komplikasi

Paragraf …………………

3.

Resolusi

Paragraf …………………

 

Adapun prosedur dalam mengerjakan tugas tersebut … ada baiknya kalian membaca terlebih dahulu peraturanya sebagai berikut :

1.      Kerjakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab di rumah masing-masing

2.      Kirimkan tugas kalian berupa catatan materi cerita fantasi dan lembar jawaban (jangan lupa tulis nama di lembar jawabannya) dalam bentuk JPEG(foto), pdf juga boleh … serta foto kalian sedang mengerjakan tugas tersebut (bisa meminta orang tua atau saudara di rumah untuk fotoin kalian belajar)  melalui whatsapp atau email amrolanibelaras@gmail.com

3.      Paling lambat Bapak tunggu tanggal 31 Oktober 2020.

 

Cukup sampai di sini dulu pertemuan kita kali ini anak-anak… selamat mengerjakan … dan jangan lupa … untuk tetap stay at home ya …

 

\

Post a Comment

0 Comments