Halo way …
Selamat malam
… apa kabar kalian … semoga sehat dan selalu bahagia lahir dan batin. Btw,
ngomong2 lahir dan batin … aku mau ngucapin minal aidin wal faizin ya way…
walaupun sudah hari ke empat hari raya Idul Adha 1441 hijriah… tapi ngk papalah
ya …
Oh ya way …
kali ini aku akan bikin tulisan tentang
wisata dan budaya yang ada di kabupaten Jayawijaya, Papua karena aku dulu
pernah kerja di sana selama 1 tahun. Jadi, selama setahun aku kerja di sana …
banyak tempat wisata dan budaya di sana yang aku lihat. Sebenarnya banyak
wisata dan budaya di kabupaten jayawijaya ini. Namun, tidak semuanya sempat aku
kunjungi. Berikut ini hanyalah daftar budaya dan tempat wisata di Kabuputen
Jayawijaya yang pernah aku kunjungi. Selamat membaca …
1. Air terjun Megapura
Air terjun ini letaknya ada di
Megapura. Untuk mengunjungi air terjun ini kita harus menempuh perjalanan yang
lumayan jauh. Karena akses untuk menuju ke air terjun ini berupa jalan setapak
dan berupa perbukitan. Tidak bisa dilewati oleh mobil. Dari bibir jalan aspal
menuju air terjun ini kira-kira menempuh waktu sekitar 30-1jam perjalanan
tergantung kecepatan kaki kita berjalan. Tapi sayangnya … ketika aku ke sana
bersama teman-teman … air terjunnya cuma sedikit karena ketika itu sedang musim
kemarau. Tapi tak apalah … yang penting masih bisa mandi dan traveling.
2. Air terjun Air Garam
Air terjun ini
berada di distrik Asotipo desa Air Garam. Rute perjalanan lumayan jauh juga.
Belum agi perjalanan yang harus kita lalui berupa naik turun tanjakan. Yang
cukup jauh dan tinggi. Kemudian kita juga harus menyebrangi sungai dan melewati
perkebunan warga. Jarak tempuh kurang lebih 1 jam-2 jam. Tergantung lagi dengan
kecepatan jalan kita. Semakin banyak kita istirahat semakin lama kita sampai.
Namun, jika kita sudah sampai di air terjunnya… semua rasa capek itu hilang
seketika. Karena segar dan jernih airnya mampu mendinginkan hati dan pikiran.
Di antara beberapa air terjun yang pernah aku kunjungi di Kabupaten ini …
menurutku ini adalah air terjun tertinggi dan terbaik.
3. Air terjun Napua
Kalau air
terjun ini letaknya berada di distrik Napua. Seperti perjalanan ke air terjun
Megapura ataupun air terjun Air Garam … kita juga harus melewati hutan dan
perkebunan warga yang waktu perjalananya berkisar 1 jam-an juga. Karena waktu
itu kami masih baru di sana… kami di antar oleh anak-anak di sana yang dengan
sukarela mengantar bapak/ibu gurunya untuk melihat air terjun yang indah ini.
4.
Gunung Watikam
Gunung ini
letaknya tepat di daerah penugasanku yaitu di desa Kimbim distrik Asologaima.
Gunung ini bentuknya unik karena berupa bebatuan cadas. Sebenarnya lebih tepat
kalau di sebut bukit karena ukurannya tidak terlalu besar. Untuk sampai di atas
puncaknya tidak terlalu lama kok … mungkin ada sekitar 30 menit kita sudah
sampai. Nah … kalau sudah sampai di atas gunung ini … kita bisa melihat
pemandangan desa Kimbim yang begitu indah dengan hamparan kebun sayuran dan hipere (ubi jalar) yang terbentang luas
dan hijau.
5. Tugu Peringatan di Hitigima
Wisata religi
bagi umat kristiani juga ada loh di sini namanya Tugu Peringatan Injil Masuk di Lembah Baliem. Menurut sejarahnya
berdasarkan tulisan yang ada di bawah patung itu … bahwasanya orang pertama di
Kabupaten Jayawijaya yang menerima Injil pertama kali adalah Ukumiarek Asso.
Dia adalah seorang kepala suku besar di pegunungan Lembah Baliem. Di sana …
kita bisa melihat patungnya yang besar dengan tangan kiri mengenggam tombak dan tangan kanan
memegang Kitab Injil. Pokoknya nuansa religinya benar-benar terasa.
6. Mumi
Dalam pikiran
kita … kalau mendengar kata mumi … pastinya kita akan teringat dengan kota Mesir
karena di sanalah tempat mumi yang terkenal di dunia. Namun … ternyata di
Indonesia juga memiliki mumi loh. Tepatnya berada di kampong Jiwika, distrik
Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Sebenarnya ada juga mumi yang letaknya di
distrik Asologaima. Tapi, aku baru mengunjungi mumi yang di Kurulu. Menurut
cerita … mumi yang diawetkan adalah kepala suku besar ataupun orang yang sangat
berpengaruh bagi suku mereka. Untuk berfoto dengan mumi ini kita harus membayar
uang sebesar 50 ribu/orang.
7. Bakar batu
Salah satu
budaya yang menjadi ciri khas di kabupaten Jayawijaya adalah acara bakar batu.
Acara bakar batu dibuat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti gotong
royong, pernikahan, upacara adat ataupun acara perpisahan sekolah dan lainnya. Bakar
batu adalah cara memasak daging ala Suku Dani menggunakan batu yang sudah
dipanaskan dan dkikubur didalam lubang. Jadi, mulanya tanah digali dibuat
lubang ukuran dengan lebar dan kedalaman 1 meter. Setelah itu … dimasukkan
dedaunan … dan bebatuan yang harus kita panaskan. Lalu … kita masukan daging
babi atau ayam serta sayur-sayuran ke dalam lubang itu untuk dimasak. Setelah
beberapa lamanya … daging itu akan masak dan siap disantap.
8. Festival budaya lembah baliem
Wisata satu
ini adalah wisata yang sangat dinanti-nanti oleh banyak orang. Bahkan ketenaran
festival ini sudah sampai ke mancanegara. Banyak turis asing dari berbagai negara
yang rela jauh-jauh datang ke sini untuk melihat acara ini secara langsung.
Festival ini biasanya diadakan setahun sekali. Jadi kalau mau lihat acara ini …
kita harus memantau dulu … kapan acara ini akan dilaksanakan. Acara ini sangat
diminati oleh banyak orang termasuk aku sendiri. Dalam acara ini kita bisa
melihat acara perang-perangan antar suku … melihat kelihaian mereka menombak,
memanah berlari, dan sebagainya. Keunikan lainnya adalah mereka menggunakan
pakaian adat berupa koteka bagi pria dan baju sali untuk wanita.
9. Danau Habema
Kalian
kebayang nggak ketika berada di danau yang letaknya di bawah kaki gunung yang
super tinggi… sudah pasti dingin banget kan. Nah, Danau Habema ini merupakan
danau yang lokasinya tertinggi di Indonesia. Dengan ketinggian sekitar 3225
mdpl. Danau ini terletak di distrik Trikora. Letak gunung ini sendiri tepat
berada di bawah kaki gunung trikora. Disarankan untuk menggunakan jaket tebal
untuk datang ke sini biar tidak mengigil kedinginan atau masuk angin. Tapi,
bagi kalian yang ingin uji nyali … tidak
apa-apa mencoba pakai kaos biasa. Pengalaman pribadiku … aku sengaja membuka
jaket dan memakai baju kaos biasa serta berenang di danau yang super bersih,
jernih dan tentunya dingin sekali. Pokoknya … tempatnya sangat bagus sekali.
10.
Gunung
Trikora
Lokasi ke
gunungTtrikora sama dengan kita menuju Danau Habema. Karena letak Danau Habema
ada di kaki gunung ini. Perjalanan lumayan jauh dan kita harus menyewa sopir
untuk ke sana karena perjalanan yang sangat terjal dan curam. Susah kalau kita
belum tahu kondisi jalannya. Aku dan teman-teman hanya sampai di pertengahan
saja. Tapi walaupun kami tidak sampai puncak kami sudah bahagia. Akhirnya kami
bisa sampai ke gunung tertinggi di Indonesia yang terkenal dengan es saljunya
di bagian atas gunungnya. Kami berhenti tepat di hamparan padang rumput yang
indah. Tidak jauh dari sana …ada air terjun yang sangat indah dengan airnya
yang sangat dingin. Kemudian, ada juga lokasi di sekitar sana yang sangat bagus
sekali. Bebatuan seperti diselimuti salju. padahal itu bukan salju melainkan
apa… aku tidak tahu. Mungkin di antara kalian ada yang tahu ?
11. Sota,perbatasan RI-Papua Nugini
Nah, kalau
yang ini kita keluar dari Kabupaten Jayawijaya. Lokasi perbatasan ini terletak
di distrik Sota Kabupaten Merauke. Waktu aku dan temanku ke sana …kami pergi
menggunakan pesawat Hercules. Cita-cita dari dulu sangat ingin sekali keujung
timur Indonesia yaitu Merauke. Setelah diberi kesempatan untuk datang ke kota
ini … aku tidak menyia-yiakannya untuk pergi ke perbatasan Negara kita dan
Negara Papua nugini. Apabila di tengah jalan kita melihat Tugu Kembaran
Sabang-Merauke maka kita sudah sampai di lokasi perbatasan itu. Selamat menikmati
suasana dari 2 negara yang berbeda.
Nah way … itulah kisah perjalanan
travelingku selama di sana. Siapa tahu kalian ada yang tertarik untuk
mengunjungi Kabupaten Jayawijaya dan menikmati wisata dan budaya dari Suku Dani
Pegunungan Lembah Baliem. Sampai di sini dulu ya edisi kangen dengan Papua …
kita lanjut di lain waktu ya … dadada ….
0 Comments