SEBUAH RENUNGAN: JIKA PERCAYA, JANGAN MENDUA

SEBUAH RENUNGAN: JIKA PERCAYA, JANGAN MENDUA

 

 



 

“Percaya sama tuhan tetapi kenapa malah mengkhianati-Nya dengan mempercayai dukun dan menggunakan ilmu sihir ?”

Dalam lingkungan sekitar kita, sudah sering kita melihat dukun-dukun bertebaran di mana-mana. Keberadaannya tidak lagi di desa-desa kecil tetapi sekarang sudah menyebar sampai ke kota. Mirisnya lagi kita memberi panggung kepada mereka sehingga membudaya di masyarakat. Kini, penampilan dukun terkadang tidak melulu menakutkan. Kini, mereka bisa berkamuflase seperti orang biasa pada umumnya. Banyak orang yang pergi mendatangi dukun, dari berbagai kalangan. Mereka yang kaya maupun yang miskin, mereka yang memiliki jabatan yang tinggi bahkan pegawai biasa, mereka yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan, bahkan mereka yang taat beragama terkadang ada juga yang mendatangi dukun untuk kepentingannya masing-masing.

Sebaik apapun alasan itu, jika mempercayai dukun apalagi mendatanginya adalah sebuah kesalahan. Bahkan yang lebih parahnya, menggunakan jasa si dukun dengan niat yang jahat. Ada banyak orang yang tujuannya baik tetapi caranya salah. Ingin membuat orang sadar untuk tidak berbuat jahat. Sebagai contoh, orang yang menggunakan santet karena ingin balas dendam, ingin menjatuhkan lawan, sifat iri dengki dengan kesuksesan seseorang, atau apapun itu. Kalau merasa disakiti oleh orang lain, seharusnya kita melawannya. Apabila kita tidak berani melawannya setidaknya speak up dan  melaporkannya pada keluarga, sahabat, orang lain atau pihak yang berwajib jangan didiamkan agar kita tidak merasa tersakiti terus. Bukan malah menemui dukun untuk menyakiti orang lain sehingga membuat orang lain menderita sepanjang hidupnya karena ulah kita. Walaupun alasan kita baik agar orang lain tidak menyakiti lagi atau memaksa orang sadar akan kejahatan mereka dan menganggap tindakan mereka salah kepada kita. Membuat orang lain menderita dengan menggunakan ilmu sihir seperti ini adalah tindakan kriminal yang tidak terlihat. Terlebih lagi mereka yang mencelakakan orang lain karena rasa iri dengki dalam hatinya.

Contoh lainnya, Ada seseorang yang ditolak cintanya kemudian tidak terima, lalu ia menggunakan jasa dukun pelet agar orang itu menyukainya. Bisa dibayangkan, seseorang yang tidak suka kemudian tiba-tiba bisa menyukai seseorang karena ia dipelet. Bukankah ini namanya sebuah pemaksaan yang tidak disadari oleh orang yang dipelet ? terlebih lagi sampai menikah dan memiliki anak dengan tujuan mengikat orang tersebut bahwasanya dia sudah menjadi miliknya. Jika orang menolak kita, tidak menyukai kita, kenapa kita harus marah kepadanya ? kenapa kita harus memelet dirinya ? seharusnya kita sadar dan intropeksi diri. Kita berhak menyukai orang dan orang juga berhak untuk tidak menyukai kita. Mungkin kita berbahagia bisa mendapatkannya dengan cara memelet. Akan tetapi, lambat atau cepat kita akan mendapatkan balasannya juga. Tidak di dunia, bisa jadi di akhirat.

Semoga kita dijauhi dari perbuatan syirik. Kita menyadari manusia bukanlah mahluk yang sempurna yang tidak pernah berbuat salah dan khilaf. Namun, kita juga menyadari pula bahwasanya kita bisa berubah. Berubah menjadi lebih baik tentunya. Jika kita percaya pada tuhan kita seharusnya percayalah 100% kepada-Nya. Mengadulah kepada-Nya, serahkan hidup dan mati kepada-Nya.

 

 

\

Post a Comment

0 Comments