SEBUAH PENGALAMAN: HADIAH PENGABDIANKU DI PAPUA

"TERIMA KASIH ATAS PENGALAMAN BERHARGA INI"

 


Kisah ini hadir dari harapan kami untuk mengharumkan nama sekolah tempat kami mengabdi yaitu SMA Negeri 1 Asologaima. Karena sudah lebih dari 1 dekade SMA ini tidak pernah lagi meraih prestasi dalam perlombaan-perlombaan. Oleh karena itu, saya bersama teman saya yang juga guru SM-3T (Ayni Rizkiana) berinisiatif untuk mengikuti lomba PGEJ (Pekan Generasi Emas Jayawijaya) yang diadakan oleh guru-guru SM-3T yang bertugas di Kabupaten Jayawijaya yang berasal dari Universitas Riau dan Universitas Mulawarman.

            Ada banyak perlombaan yang diadakan dalam PGEJ diantaranya cerdas cermat, lomba menari, vocal grup, mendeklamasikan puisi, karikatur, gerak jalan, mading, dan stan. Setelah menimbang dan memutuskan, akhirnya kami dari pihak sekolah sepakat untuk mengirim siswa/siswi kami untuk mengikuti semua lomba itu kecuali stan.

Kemudian kami membagi tugas dengan guru-guru untuk membimbing para siswa/siswi dalam menghadapi lomba. Saya membimbing siswa yang akan mengikuti lomba mendeklamasikan puisi, Buk Aini membimbing siswa yang akan mengikuti lomba mading dan karikatur, kepala sekolah membimbing siswa yang akan mengikuti lomba vocal grup dan menari, bapak tentara membimbing siswa yang akan mengikuti lomba gerak jalan, sedangkan untuk lomba cerdas cermat akan dibimbing oleh semua guru.

            Banyak kendala yang dihadapi dalam menentukan jadwal latihan. Diantaranya rumah siswa yang jauh dari sekolah yang harus ditempuh dalam waktu 1-2 jam dengan jalan kaki. Belum lagi mereka tidak ada uang untuk membeli makan siang. Bisa dipastikan jika jadwal latihannya setelah pulang sekolah mereka pasti banyak yang tidak mau. Kalau ada pun mereka pasti tidak kosentrasi dalam latihan.kebijakan yang diambil setelah dari hasil perbincangan dengan kepala sekolah jadwal latihan ditetapkan tetap pulang sekolah. Masalah makan siang beliau yang urus. Begitu juga dengan masalah pulang ke rumah. Beliau sendiri yang akan mengantar ke rumah mereka. Kebetulan beliau memiliki mobil sendiri.

            Tiga hari berturut-turut kami latihan dengan penuh semangat. Tiada kata lelah itulah motto kami selama latihan. Cucuran keringat, penatnya badan tak bisa mengalahkan semangat anak-anakku untuk latihan dan menampilkan yang terbaik. Biar pun sekolah di pos (sekolah yang jauh dari kota) tetapi kami ingin membuktikan kalau kami bisa dan mampu bersaing dengan anak kota.

Tibalah hari yang dinantikan, satu per satu perlombaan pun dimulai. Dimulai dengan lomba cerdas cermat, deklamasi puisi, karikatur, vocal grup, menari, mading, dan gerak jalan. Dari semua perlombaan yang kami ikuti ternyata dua diantaranya sangat diunggulkan dari sekolah kami yaitu menari dan vocal grup.

            Dengan langkah malu-malu, siswa-siswiku yang mengikuti lomba vocal grup yaitu Usman Hilapok, Salmon Wantik, Maikel Tabuni, Dani Walela, Eva Walela, Aran Wenda, Tizon Mofu, Beliana Kilungga, Indar Purnama Sari , Nurlince Kilungga, Asina Hiluka, Fransiska Tekege, dan Eterina Yigibalom, keluar dari belakang panggung dan membentuk barisan menghadap ke arah penonton. Dengan gitar ditangannya, Eva memetiknya dan mereka secara serentak menyanyikan lagu hmyne guru serta satu nusa satu bangsa. Alunan suara merdu mereka membuatku hanyut dan terbawa dalam suasana yang damai dan tentram.

            Setelah vocal grup, dilanjutkan dengan lomba menari. Alunan musik tarian gemufamire yang berasal dari daerah NTT diputar. Perlahan tapi pasti mereka mulai menari mengikuti irama. Tak disangka, antusias penonton benar-benar dahsyat dengan tarian ini. Tepukan dan teriakannya mampu menaklukan suara music tarian ini. Kelincahan dan keindahan gerakan tubuh mereka dalam menari benar-benar menyita perhatianku. Bangganya aku pada saat itu.

Dua hari kemudian, pemenang perlombaan diumumkan. Tetapi aku tidak terlalu berharap siswa-siswiku menang. Karena bagiku sudah ikut berpatisipasi dalam lomba saja sudah membuat saya bangga. Ketika pengumuman, hasilnya siswa-siswiku harus bisa menerima kekalahan. Kekalahan lawan-lawannya dari mereka. Hore, kami menang juara 3 vokal grup dan juara 1 lomba menari. Sungguh kebahagiaan yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata. Akhirnya sejarah lama terukir kembali setelah 1dekade lebih prestasi itu terkurung dalam pagar sekolah. 




SISWA-SISWI SMAN 1 ASOLOGAIMA MENGIKUTI LOMBA CERDAS CERMAT



SISWA SMA NEGERI 1 ASOLOGAIMA MENGIKUTI LOMBA KARIKATUR

 




HASIL KARYA PESERTA LOMBA KARIKATUR


HASIL KARYA SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 ASOLOGAIMA DALAM LOMBA MADING




SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 ASOLOGAIMA PADA LOMBA VOCAL GROUP



SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 ASOLOGAIMA PADA LOMBA MENARI


                                  
                                     SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 ASOLOGAIMA PADA LOMBA GERAK JALAN





PENYERAHAN JUARA I MENARI DAN JUARA III VOCAL GROUP DIBERIKAN PADA SMA NEGERI 1 ASOLOGAIMA




\

Post a Comment

0 Comments